Sabtu, Desember 12, 2009

Berburu Buku Gratis di Beberapa Situs

SATU studi terbaru yang dilakukan terhadap 3.000 orang di Amerika menunjukkan sebagian besar responden berminat membaca buku elektronik, baik melalui komputer desktop, laptop, PDA (personal digital assistant) maupun perangkat khusus.

Dalam survei yang disponsori oleh Seybold Research itu, disebutkan bahwa 66% responden mengatakan mereka akan membaca buku referensi melalui desktop atau laptop. 40% membaca buku-buku bisnis dan 46% akan membaca buku petunjuk kota atau perjalanan melalui PDA. Namun sayangnya, mereka tidak bersedia membayar. Hanya 12% yang kemungkinan besar akan bersedia membelanjakan uangnya untuk membeli e-book atau perangkat e-book dalam waktu setahun mendatang. Sedangkan, dua pertiganya justru sebaliknya.

Temuan ini agaknya sesuai dengan percobaan buku elektronik Riding the Bullet karya Stephen King yang diluncurkan bulan Maret lalu oleh penerbit Simon & Schuster. Setelah buku ini tersedia gratis (sebelumnya dijual sekitar US$2,50) di internet, buku elektronik ini sudah di download sebanyak 400.000.

Agaknya survei ini relevan dengan kondisi masyarakat di Tanah Air yang tingkat pendapatannya relatif rendah dibanding dengan warga negara Paman Sam itu. Akibatnya, apalagi kalau bukan mencari situs yang menyediakan buku gratis, ataupun mengakses perpustakaan digital.

Saat ini banyak situs yang menyediakan beberapa buku yang bisa di-download secara gratis dari internet. Salah satu di antaranya adalah situs www.bookrags.com. Situs ini menyediakan sekitar 1.500 buku elektroniknya untuk diakses secara gratis lewat internet.

Untuk memudahkan pembaca, disediakan pilihan berdasarkan penulis, tanggal penulisan, jenis buku (novel, puisi dan essai) yang diurutkan secara alfabet. Kepada para pembaca juga, disediakan pilihan 100 buku klasik yang populer karangan sastrawan terkenal. Misalnya, karangan Mark Twain, Plato, William Shakespeare, Leo Tolstoy, Jules Verne, Alexander Dumas, Charles Diskens, dan Victor Hugo, semuanya ada di situs itu. Dengan demikian, bila Anda ingin membaca buku klasik terkenal, disarankan untuk mengakses situs ini. Dan, semuanya gratis.

Ada lagi yang namanya Teleread dengan alamat www.teleread.org dengan semboyan, `Bring the e-books Home`. Kemudian bisa juga mengakses www.nuvomedia.com, www.electricbook.com, atau perpustakaan Universitas Pennsylvania, AS dengan alamat digital.library.upenn.edu/books dengan jumlah buku sekitar 12.000 buku.

Sementara situs www.capacre.com hanya menampilkan ringkasan sebuah buku, lalu dijual dalam bentuk disket atau dikirim dalam bentuk e-mail. Tentunya dalam disket harganya dua kali lipat dari bentuk e-mail. Penerbit Antelope dengan alamat www.antelope-ebooks.com dan www.e-books.org juga melakukan hal yang sama.

Sementara situs penyelenggara hadiah e-book (International eBook Award Foundation) mempromosikan dirinya di situs www.iebaf.org yang terdapat dalam lima bahasa yaitu, Inggris, Prancis, Belanda, Italia, dan Spanyol. Tujuan dibukanya situs ini adalah untuk lebih memopulerkan e-books.

Dalam Pameran Buku Internasional di Frankfurt Jerman pekan lalu, hampir di setiap sudut ditemukan penerbitan elektronik. Mereka menampilkan media digitalnya dalam aneka bentuk, seperti CD-ROM, e-book atau database lainnya. Penerbit elektronik ini menjadi perbincangan yang hangat di arena pameran buku yang memasuki tahun ke 52 ini.

Bagaimana halnya di Tanah Air. Dalam pameran buku yang diselenggarakan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), yang juga berlangsung pekan lalu, belum ditemukan satu pun stan penerbit buku elektronik. Agaknya dalam soal buku elektronik, kita masih tertinggal jauh. Pertanyaannya, apakah memang begitu? Lalu, sampai kapan? (Sumber:asmakmalaikat.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
(c) free template