Tampilkan postingan dengan label Matrikulasi Dasar Perpustakaan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Matrikulasi Dasar Perpustakaan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, Oktober 10, 2009

Mengenal Jenis-Jenis Bahan Pustaka

Bahan pustaka masa kini tidak hanya berupa buku, majalah, atau bahan tercetak lainnya, tetapi dapat juga berupa bahan terekam pada piringan hitam, pada pita magnetik, seperti kaset, pita video, compact disk (CD), CD-ROM, diskette, film semacam mikrofilm, mikrofiche. Petugas perpustakaan perlu mengenal jenis bahan pustaka agar dapat mengadakan bahan pustaka secara benar, sesuai dengan kebutuhan informasi instansinya, serta mampu mengolah sesuai dengan metode yang benar, dan mudah menyajikan bahan pustaka tersebut sehingga dapat memuaskan pengguna informasi.
Bahan pustaka dapat dibedakan menurut :
1. Bentuk fisiknya, yaitu dari :
- bahan yang digunakan
- ukurannya
- beratnya
- jumlah halaman
2. Isi keilmuannya :
- kegunaan / tujuan pembuatannya,
- isi / subjek
- keaslian
3 Golongan
- subjek
- otoritas pengarang
- sumber
- metoda penyebaran

Dilihat dari cara terbit dan bentuk penampilannya bahan pustaka dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Monograf (buku) :
Ciri – ciri monograf adalah sebagai berikut :
- Isinya membahas satu permasalahan pokok, kalaupun terdiri dari beberapa makalah (misalnya dalam prosiding seminar) maka semua makalah berhubungan dengan tema pokok dari seminar tersebut.
- berjilid
- mempunyai halaman judul
- terdapat daftar isi
- teks yang dibagi dalam bab-bab
- terdapat lembar pendahuluan dan / atau kata
pengantar
- terbit dalam satu jilid atau beberapa volume
dengan bentuk jilid sama
- Umumnya memiliki ISBN (International
Standard Book Number).

2. Monograf Seri
Memiliki ciri umum seperti monograf (butir 1), tetapi di samping itu mempunyai judul seri yang tetap, dan memiliki nomor seri yang berkesinambungan. Selain ISBN (International Standard Book Number), pada monograf seri sering memiliki juga ISSN (International Standard Serial Number)

3. Monograf Analitik
Memiliki ciri umum seperti monograf, tetapi isinya, baik seluruhnya maupun sebagian terdiri dari sekumpulan makalah yang berdiri sendiri, namun satu
sama lain saling berkaitan dalam satu subjek, memiliki ISBN.

4. Monograf Analitik Berseri
Ciri umumnya sama dengan monograf analitik, tetapi juga memiliki ciri Monograf seri. Pada monograf analitik berseri terdapat judul seri yang tetap disertai nomor seri yang berkesinambungan, biasanya ada ISBN dan ISSN. Adakalanya juga hanya memiliki ISBN. Bahan pustaka yang tergolong sebagai monograf adalah :
Manual / buku pedoman
Contoh : Management of Agricultural
Research: A Training manual
Handbook / buku pegangan
Contoh : Management Development and
Training Handbook
Thesis, disertasi, skripsi
Kamus
Contoh : Advanced English – Indonesian
Dictionary
Ensiklopedi
Contoh : Encyclopaedia Americana
Prosiding
Contoh : Proceeding of CONSAL X
Direktori
Contoh : Directory of Special Libraries and Information Sources in Indonesia
Buku Statistik
Bibliografi tunggal
Buku Teks

5. Terbitan berseri (serial) :
Ciri – ciri terbitan berseri / berkala, adalah sebagai berikut :
- memiliki judul seri, yang selalu sama pada setiap nomor penerbitan
- publikasi yang diterbitkan secara berturutturut, bernomor, bervolume, umumnya berjangka waktu terbit (frekuensi) tertentu
- isinya terdiri dari artikel-artikel, ada pula yang berartikel tunggal
- terdapat halaman editor/redaksi
- daftar isi merupakan daftar artikel yang dimuat
Contoh –contoh terbitan berseri, adalah :
- majalah, magazin, buletin, warta, journal, newsletter, warkat warta, risalah􀂙 laporan tahunan, bulanan, mingguan
- buku tahunan, yearbook
- serial
- seri monograf, monograf berseri

6. Terbitan yang bersifat sementara (ephemeral materials)
Ciri-ciri terbitan sementara :
- bersifat selebaran/pengumuman
- bentuknya kecil, mudah dibawa
- isinya tidak lengkap, mudah dipahami
- terbit tidak teratur
Contoh-contoh terbitan sementara :
- brosur
- leaflet
- pamflet
- selebaran
- reprint

7. Bahan Pustaka Bukan Buku
Ciri dan contoh bahan pustaka bukan buku :
- materi yang mempunyai objek : atlas, grafik, diagram, poster, lukisan, foto, slide
- rekaman suara : pita suara, piringan hitam, CD (Compact disk), kaset
- Media pandang dengar : film bersuara, slide bersuara (Sound slide), pita video, piringan perak video (CD), mikrofiche, mikrofilm
- Materi elektronik, optik, magnetik : contoh : CDROM (Compact disk-Read Only Memory), disket, pita megnetik
- Kombinasi berbagai material dalam satu kesatuan : seperti Kit pendidikan, Kit FAO, Kit Penyuluhan

8. Bahan Pustaka Referens
- Bahan pustaka referens dapat terdiri dari monograf, monograf berseri, seri monograf, dan serial (majalah).
- Yang dimaksud dengan bahan referens adalah buku-buku yang berisi informasi yang umumnya disajikan secara sistematis, dan diperuntukkan bagi pembaca yang memerlukan informasi pelengkap atau tambahan pada waktu membaca bahan pustaka. Misalnya bila memerlukan arti suatu kata, maka pembaca mencari bahan referens kamus, Atau bila pembaca ingin mengetahui famili dari suatu mahluk tertentu, atau jenis-jenis mahluk yang tercakup pada suatu genus tertentu yang sedang dia baca artikelnya, maka dia dapat mencarinya pada Kunci Spesies dari mahluk tersebut. Demikian pula bila pembaca memerlukan bahan pustaka lain, dari subjek tertentu, ia dapat menggunakan bibliografi, abstrak, atau indeks yang ada di dalam koleksi referens. Bila memerlukan informasi tentang alamat, riwayat hidup seseorang, kejadian-kejadian yang berupa fakta sejarah, dan sebagainya, orang dapat menggunakan direktori, biografi, almanak, atau bahan pustaka lainnya yang berfungsi sebagai bahan pustaka referens.
- Yang termasuk jenis bahan referens adalah kamus, ensiklopedia, direktori, buku statistik, bibliografi, indeks, abstrak, almanak, atau yearbook.
- Bahan referens perlu diolah seperti halnya monograf buku, bila bahan referens itu monograf. Sedangkan bila bahan referens itu serial, maka diolah seperti majalah.
- Apapun bentuknya bahan pustaka referens perlu ditempatkan pada suatu rak penyimpanan yang terpisah dari koleksi monograf maupun serial lainnya. Jadi di dalam koleksi referens sendiri ada jajaran monograf, dan ada jajaran serial.
- Bahan pustaka referens perlu ditempatkan pada rak penyimpanan yang berdekatan dengan lokasi baca, sehingga mudah dijangkau pembaca bila bahan pustaka tersebut diperlukan.

Jumat, Oktober 09, 2009

Pengertian Perpustakaan

Pada zaman era global pada sekarang sekarang ini, pendidikan merupakan sesuatu yang penting, karena merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan sekarang telah menjadi kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap orang agar bisa menjawab tantangan kehidupan.Untuk memperoleh pendidikan, banyak cara yang dapat kita capai. Diantaranya melalui perpustakaan. Karena di perpustakaan berbagai sumber ilmu bisa dapat kita peroleh dengan mudah, selain itu banyak juga manfaat lain yang dapat kita peroleh melalui perpustakaan.

Ketika kita mendengar kata perpustakaan, dalam benak kita langsung terbayang sederetan buku-buku yang tersusun rapi di dalam rak sebuah ruangan. Pendapat ini kelihatannya benar, tetapi kalau kita mau memperhatikan lebih lanjut, hal itu belumlah lengkap. Karena setumpuk buku yang diatur di rak sebuah toko buku tidak dapat disebut sebagai sebuah perpustakaan.

Memang pengertian perpustakaan terkadang rancu dengan dengan istilah – istilah pustaka, pustakawan, kepustakawanan, dan ilmu perpustakaan. Secara harfiah, perpustakaan sendiri masih dipahami sebagai sebuah bangunan fisik tempat menyimpan buku – buku atau bahan pustaka. Untuk itu, pada pembahasan kali ini akan dikupas secara mendalam tentang pengantar umum perpustakaan yang meliputi : pengertian perpustakaan, maksud dan tujuan pendirian perpustakaan, jenis – jenis perpustakaan, peranan, tugas, dan funsi perpustakaan, aktifitas pokok perpustakaan, dan perpustakaan sebagai disiplin ilmu.

Pengertian Perpustakaan
Perpustakaan diartikan sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu yang digunakan pembaca bukan untuk dijual ( Sulistyo, Basuki ; 1991 ).

Ada dua unsur utama dalam perpustakaan, yaitu buku dan ruangan. Namun, di zaman sekarang, koleksi sebuah perpustakaan tidak hanya terbatas berupa buku-buku, tetapi bisa berupa film, slide, atau lainnya, yang dapat diterima di perpustakaan sebagai sumber informasi. Kemudian semua sumber informasi itu diorganisir, disusun teratur, sehingga ketika kita membutuhkan suatu informasi, kita dengan mudah dapat menemukannya.

Dengan memperhatikan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematis dan dapat digunakan oleh pemakainya sebagai sumber informasi. ( Sugiyanto )

Menurut RUU Perpustakaan pada Bab I pasal 1 menyatakan Perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan.

Perpustakaan adalah fasilitas atau tempat menyediakan sarana bahan bacaan. Tujuan dari perpustakaan sendiri, khususnya perpustakaan perguruan tinggi adalah memberikan layanan informasi untuk kegiatan belajar, penelitian, dan pengabdian masyarakat dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Wiranto dkk,1997).

Secara umum dapat kami simpulkan bahwa pengertian perustakaan adalah suatu institusi unit kerja yang menyimpan koleksi bahan pustaka secara sistematis dan mengelolanya dengan cara khusus sebagai sumber informasi dan dapat digunakan oleh pemakainya.

Namun, saat ini pengertian tradisional dan paradigma lama mulai tergeser seiring perkembangan berbagai jenis perpustakaan, variasi koleksi dalam berbagai format memungkinkan perpustakaan secara fisik tidak lagi berupa gedung penyimpanan koleksi buku.

Banyak kalangan terfokus untuk memandang perpustakaan sebagai sistem, tidak lagi menggunakan pendekatan fisik. Sebagai sebuah sistem perpustakaan terdiri dari beberapa unit kerja atau bagian yang terintergrasikan melalui sistem yang dipakai untuk pengolahan, penyusunan dan pelayanan koleksi yang mendukung berjalannya fungsi – fungsi perpustakaan.

Perkembangannya menempatkan perpustakaan menjadi sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya. Dari istilah pustaka, berkembang istilah pustakawan, kepustakaan, ilmu perpustakaan, dan kepustakawanan yang akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Pustakawan : Orang yang bekerja pada lembaga – lembaga perpustakaan atau yang sejenis dan memiliki pendidikan perpustakaan secara formal.

2. Kepustakaan : Bahan – bahan yang menjadi acuan atau bacaaan dalam menghasilkan atau menyusun tulisan baik berupa artikel, karangan, buku, laporan, dan sejenisnya.

3. Ilmu Perpustakaan : Bidang ilmu yang mempelajari dan mengkaji hal – hal yang berkaitan dengan perpustakaan baik dari segi organisasi koleksi, penyebaran dan pelestarian ilmu pengetahuan teknologi dan budaya serta jasa- jasa lainnya kepada masyarakat, hal lain yang berkenaan dengan jasa perpustakaan dan peranan secara lebih luas.

4. Kepustakawanan : Hal – hal yang berkaitan dengan upaya penerapan ilmu perpustakaan dan profesi kepustakawanan.

Maksud dan Tujuan Pendirian Perpustakaan

Aktifitas utama dari perpustakaan adalah menghimpun informasi dalam berbagai bentuk atau format untuk pelestarian bahan pustaka dan sumber informasi sumber ilmu pengetahuan lainnya. Maksud pendirian perpustakaan adalah :

Menyediakan sarana atau tempat untuk menghimpun berbagai sumber informasi untuk dikoleksi secara terus menerus, diolah dan diproses.
Sebagai sarana atau wahana untuk melestarikan hasil budaya manusia ( ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya ) melalui aktifitas pemeliharaan dan pengawetan koleksi.

Sebagai agen perubahan ( Agent of changes ) dan agen kebudayaan serta pusat informasi dan sumber belajar mengenai masa lalu, sekarang, dan masa akan datang. Selain itu, juga dapat menjadi pusat penelitian, rekreasi dan aktifitas ilmiah lainnya.
Tujuan pendirian perpustakaan untuk menciptakan masyarakat terpelajar dan terdidik, terbiasa membaca, berbudaya tinggi serta mendorong terciptanya pendidikan sepanjang hayat ( Long life education ).

Tujuan mengelola perpustakaan adalah dapat memenuhi kebutuhan informasi pemakainya sehingga nantinya diharapkan pemakai akan meningkatkan kesejahteraannya.
 
(c) free template